Memasuki musim hujan, BMKG meminta masyarakat waspada oleh ancaman hujan yang disertai petir. Maklum, petir memang menyimpan ancaman, yang bisa mengakibatkan kebakaran, rusaknya peralatan elektronik, bahkan merenggut nyawa.
Bagaimana berusaha sejauh mungkin dari serangan petir? Reynaldo Zoro, ahli petir di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi dan Arus Tinggi Kelompok Keilmuan Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung memberi tips seperti dilansir viva. Apa sajakah?
1. Di area terbuka
Lapangan terbuka menjadi tempat yang selama ini diketahui rawan petir. Karenanya Zoro menyarankan, "Jika di area ini, rapatkan kaki, jongkok, kepala ditundukkan. Kalau Anda sedang golf, stiknya taruh di sebelah Anda, jangan berteduh di bawah pohon. Jika berteduh di bawah pohon, harus berjarak 1 sampai 1,5 meter dari pohon atau dari dahan."
2. Buat perlindungan sederhana
Petir juga mengancam wilayah perkampungan. Untuk itu Zoro meminta masyarakat memasang sistem proteksi sederhana.
"Pakai pipa besi 2 inci terus disambung 1,5 inci lagi. Posisinya lebih tinggi 2 meter dari ketinggian rumah. Biar petir mengarah ke tiang tersebut," katanya.
"Pakai pipa besi 2 inci terus disambung 1,5 inci lagi. Posisinya lebih tinggi 2 meter dari ketinggian rumah. Biar petir mengarah ke tiang tersebut," katanya.
Perubahan iklim akibat pemanasan global ditambah banyaknya permukiman baru merubah struktur alam, sehingga berpengaruh pada perubahan cuaca. Pentingnya kesadaran pengelola perumahan agar tidak semata membangun perumahan harus juga memperhatikan sistem proteksi bagi penghuninya.
"Buat proteksi kawasan, lampu-lampu atau rumah tinggi dirancang dengan alat tahan petir dan juga lindungi sekelilingnya. Orang yang mampu buat proteksi ke lingkungan tertentu, misalnya, harusnya melindungi orang-orang yang ada di jalanan sekitarnya dengan sistem proteksi tersebut,"pungkas Zoro.
Sumber: viva