|

Tempat Paling Kering di Dunia

Written By. Admin on 23 November 2012 | 19.44.00

Memiliki curah hujan yang sedikit membuat suatu daerah menjadi kering daerah yang memiliki curah hujan sedikit biasanya berada di daerah gurun pasir. Nah berikut ini adalah Tempat paling kering di Dunia, mau tahu daerah apa aja itu.. simak berikut ini.


1. Aoulef, Aljazair

Aoulef, Aljazair

Rata-rata curah hujan: 12,19 mm (0,48 inci) per tahun

Ini kota kecil di pusat Aljazair adalah tempat terkering di negara yang kering tersebut. Seakan itu tidak cukup, Aoulef juga terkenal dengan suhu udaranya yang amat panas.


2. Pelican Point, Namibia

Pelican Point, Namibia

Rata-rata curah hujan: 8,13 mm (0,32 in) per tahun

Pelican Point adalah dermaga kecil di negara Afrika yang di penuhi gundukan pasir yakni Namibia. Meskipun kering dan curah hujannya hanya 8,13 mm pertahun, Pelican Point masih merupakan tempat tujuan yang populer bagi para peselancar, menunjukkan sekali lagi bahwa peselancar mampu bertahan terhadap apapun untuk gelombang yang sempurna.


3. Iquique, Chili

Iquique, Chili

Rata-rata curah hujan: 5,08 mm (0,2 inci) per tahun

Ini kota pelabuhan terletak di bagian atas Chili, dan sebenarnya terletak di sebelah barat Gurun Atacama terkenal. Gurun sekitarnya ditambang untuk pupuk nitrat alami. Dan jika hujan turun, hal itu hanya terjadi pada bulan Januari dan Februari.


4. Wadi Halfa, Sudan

Wadi Halfa, Sudan

Rata-rata curah hujan: 2,45 mm (0,096 inci) per tahun

Pusat dari gurun Sahara, Wadi Halfa adalah sebuah kota padang pasir yang sempurna. dan juga terkenal sebagai salah satu dari 9 tempat terpanas di Bumi.


5. Ica, Peru

Ica, Peru

Rata-rata curah hujan: 2,29 mm (0,09 inci) per tahun

Ica terletak di sisi selatan Lima, Peru dan berbatasan dengan Gurun Atacama dan terkenal dengan iklim keringnya. Pada tahun 2007, ilmuwan menemukan bukti fosil dari spesies penguin setinggi 4 kaki(1,2 meter) yang dulunya mendiami areal tersebut.


6. Luxor, Mesir

Luxor, Mesir

Rata-rata curah hujan: 0,862 mm (0,034 inci) per tahun

Luxor adalah rumah bagi barang antik di dunia, dan juga merupakan tempat yang tidak mendapatkan banyak kelembaban. Dalam musim dingin di kota ini, angin panas yang dikenal dengan khamsin, kadang-kadang bertiup dari Gurun Barat didekatnya dan membawa badai pasir. Badai bisa berlangsung selama dua hari dengan kecepatan 93mil/jam (150 km/jam), dengan peningkatan suhu sekitar 20 derajat. Setiap tetes hujan yang mulai jatuh segera menguap dalam udara panas.




7. Aswan, Mesir


Aswan, Mesir

Rata-rata curah hujan: 0.861mm (0,0338 inci) per tahun

Aswan adalah nama yang mungkin dikenal terbaik karena bendungannya, namun kota ini sangat kekurangan kelembaban. Sementara beberapa bagian lain dari Mesir mendapatkan angin dari laut, Aswan tetap panas dan dehidrasi sepanjang tahun.


8. Al-Kufrah, Libya

Al-Kufrah, Libya

Rata-rata curah hujan: 0,860 mm (0,0338 inci) per tahun

Tempat paling kering di Afrika, Al-Kufrah memiliki beberapa oasis terdekat di mana mata air bawah tanah alami memberi kehidupan bagi populasi manusia dan hewan. Gurun ini adalah dataran rendah dan ditutupi oleh bukit-bukit pasir setinggi 980 kaki (300 m).


9. Arica, Chili

Arica, Chili

Rata-rata curah hujan: 0,761 mm (0,03 inci) per tahun

Arica adalah kota terkering di dunia, namun belum cukup untuk menjadikan kota tersebut sebagai tempat terkering di planet ini, meskipun faktanya Arica hanya mendapatkan curah hujan 0,761 mm pertahunnya. Arica memang memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, namun udara basah tidak sampai ke tanah. Ini disebabkan Gurun Atacama disekitarnya yang hanya membawa udara kering ke padang gurun, bahkan beberapa tempat di padang pasir tersebut belum pernah mendapatkan air hujan lebih dari 500 tahun!


10. Dry Valleys, Antartika

Dry Valleys, Antartika

Rata-rata curah hujan: 0

Meskipun Antartika merupakan tempat yang tertutup salju, Dry Valleys sebenarnya merupakan tempat terkering di dunia. Lembahnya memiliki kelembaban sangat rendah dan hampir tidak ditemukan adanya lapisan es atau salju, membuatnya sebagai daerah bebas es terbesar di benua itu. Kecepatan angin di daerah ini bisa mencapai 200 mil/jam (322 km/jam), yang membuat udaranya semakin panas saat turun, yang mengakibatkan semua air, es dan salju menguap. Lembah ini dianggap sebagai tempat di Bumi yang paling dekat menggambarkan lingkungan di planet Mars, dan ilmuwan sedang mempelajari ekosistem di tempat tersebut guna lebih memahami permukaan Planet Merah.




Sumber: Paling Seru
Share :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indo Poster 2012 | Published by Borneo Templates | Support Creating Website | Powered by Blogger.com.