Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Ini ditujukan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang mengusir penjajah dari tanah air Indonesia. Dalam dunia perfilman, cukup banyak film yang mengangkat tema pahlawan atau pun biografi mengenai sosok sang pahlawan. Film apa saja yang dapat kita tonton ulang di hari Pahlawan ini, mari kita simak:
1. Tjoetnya’ Dhien (1988)
Film ini menceritakan tentang kisah pejuang wanita asal Aceh, Tjoet Nya’ Dhien dan bagaimana dia dikhianati salah satu orang kepercayaannyayaitu Panglima Laot. Film ini di buat tahun 1988 dan distudarai Eros Djarot dengan biaya yang cukup wah untuk ukuran Indonesia saat itu yaitu 1,5 Milyar rupiah.
Film ini memenangkan piala Citra sebagai film terbaik. DibintangiChristine Hakim sebagai Tjoet Nya’ Dhien, Piet Burnama sebagaipanglima Laot, Rudy Wowor sebagai Snouck Hurgronje dan Slamet Raharjo sebagai Teuku Umar. Tjoet Nya’ Dhien merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes pada tahun 1989. Di Film ini Christine Hakim berhasil memperoleh penghargaan Piala Citra
2. Serangan Fajar (1981)
Film yang disutradarai Arifin C. Noer ini menampilkan beberapa fakta sejarah yang terjadi di daerah Yogyakarta. Peristiwa-peristiwa patriotik itu di antaranya penaikkan bendera Merah Putih di Gedung Agung, penyerbuan markas Jepang di Kota Baru, penyerbuan lapangan terbang Maguwo dan serangan beruntun di waktu fajar ke daerah sekitar salatiga, Semarang.
Ada banyak kisah yang menarik dalam film ini. Misalnya kisah seorang anak laki-laki bernama Temon. Ia tampil disela-sela perang untuk mencari Bapaknya. Room (Amoroso Katamsi) dari keluarga bangsawan ikut gigih membantu pejuang. Sementara istrinya selalu takut kehilangan kasta sebagai bangsawan, karena salah satu anaknya menjalin cinta dengan seorang pemuda pejuang dari rakyat jelata. Film ini seakan menjadi tontonan wajib bagi saya setiap tahun.
3. Soerabaja’45 (1990)
Film ini berdasarkan kisah nyata di Surabaya saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Dalam pertempuran ini banyak Arek Suroboyo yang gugur. Yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November. Film ini dimulai ketika Jepang kalah perang dan proklamasi kemerdekaan Indonesia berkumandang di radio-radio. Ketika pasukan Inggris yang tiba di Surabaya, masyarakat menerima, sebab pasukan Inggris datang untuk melucuti tentara Jepang.
Masalah-masalah muncul ketika Inggris tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Pemuda-pemuda Surabaya pun angkat senjata melawan Inggris. Di film inilah untuk pertama kalinya saya mendengar pidato khas Bung Tomo yang melegenda. Suaranya yang lantang, pidato yang begitu menggelora dan dahsyat mampu mengusik jiwa nasionalisme. Bahkan dulu saya sempat mempunyai komik dan umbul yang bercerita sama persis dengan film ini.
4. Janur Kuning (1979)
Janur juning di produksi pada tahun 1979. film yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja ini dibintangi antara lain oleh Kaharudin Syah, Deddy Sutomo, Dicky Zulkarnaen, Amak Baldjun dan Sutopo H.S Film ini bercerita tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Jogja. Janur Kuning menceritakan perjuangan pejuang Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut oleh pasukan sekutu dan berhasil merebut kota Yogyakarta selama 6 jam. Janur kuning adalah lambang yang dipakai para pejuang sebagai tanda perjuangan saat itu.
5. Kereta Api Terakhir (1981)
Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya perjanjian Linggar Jati dengan pendekatan romantik. Markas besar tentara di yogya memutuskan menarik semua kereta api yang ada di Yogya. Beberapa tentara Indonesia ditugaskan untuk mengawal kereta yang diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan menjadi inti cerita. Para pengungsi yang memenuhi kereta dan serangan pesawat Belanda yang tanpa henti memperkaya alur cerita. Dibumbui kisah cinta tentara Indonesia dengan gadis kembar yang mempesona.
6. Trilogi Merdeka
Trilogi ini dimulai tahun 2009 dengan perilisan film pertama berjudul Merah Putih, disusul Darah Garuda di tahun 2010, dan terakhir Hati Merdeka di tahun 2011. Ini adalah film trilogi perjuangan pertama Indonesia yang berani menyajikan rentetan adegan peperangan yang epik.
Film ini pada intinya berkisah mengenai perjuangan sekumpulan tentara Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya hingga titik darah penghabisan. Konflik di film ini tidak hanya berkisar peperangan semata, namun juga mengenai isu keberagaman suku dan budaya yang memang selalu ada di tengah masyarakat Indonesia yang heterogen. Film ini memiliki semua unsur yang dimiliki Indonesia sebagai negara kesatuan yang sarat dengan perbedaan.
7. Soegija Soegija
Soegija Soegija merupakan film drama epik sejarah dari Indonesia yang disutradarai oleh Garin Nugroho,seorang sutradara senior Indonesia.Film Soegija dibintangi oleh budayawan Nirwan Dewanto yang memerankan tokoh pahlawan nasional Albertus Soegijapranata. Dengan mengangkat aspek kemanusiaan yang universal ketimbang menekankan aspek agama, film ini berkisah tentang uskup pribumi pertama di Hindia Belanda (Indonesia sekarang), Monsinyur Albertus Soegijapranata SJ, dari sejak ditahbiskan hingga berakhirnya perang kemerdekaan Indonesia (1940 – 1949).
Satu dasawarsa penuh gejolak ini ditandai dengan akhir penjajahan Belanda, masuk dan dimulainya masa pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan RI, dan kembalinya Belanda yang ingin mengambil kembali Indonesia sehingga memulai perang kemerdekaan Indonesia. Peristiwa-peristiwa tersebut dituangkan Soegija dalam renungan-renungan catatan hariannya, dan juga peran sertanya dalam meringankan beban penderitaan rakyat di tengah kekacauan perang. Dia mencoba berperan di semua tingkat, baik politik lokal, nasional dan internasional. Atas peran sertanya, Presiden Soekarno memberikan penghargaan dengan gelar Pahlawan Nasional.
Sumber: jelajahunik.us