|

1 Muharam 1433 H bagi Jamaah Islam Aboge

Written By. Admin on 27 Oktober 2012 | 09.24.00

Ratusan penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage, red), Sabtu (27/10) pagi, baru melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Jami Saka Tunggal Baitussalam, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.





Penganut Islam Aboge menyakini jika 1433 H merupakan tahun Wawu sehingga untuk menentukan 1 Muharam yang merupakan hari dan pasaran pertama tahun berjalan ini mengacu pada rumusan Waninwon atau Wawu-Senin-Kliwon. Dengan demikian, 1 Muharam 1433 H di tahun Wawu jatuh pada Senin Kliwon.


Dalam hal ini, Senin merupakan hari pertama dan Kliwon pasaran pertama di tahun Wawu, sehingga dijadikan patokan untuk menentukan penanggalan di tahun berjalan.

Oleh karena itu, penganut Islam Aboge dalam menentukan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1433 H yang biasa disebut dengan Lebaran Haji menggunakan rumusan Jipatji atau Haji (bulan Haji/Dzulhijah)-papat (empat)-siji (satu), yang berarti tanggal 1 bulan Haji atau Dzulhijah jatuh pada hari keempat pasaran pertama.

Rumusan Jipatji ini diturunkan dari hitungan Waninwon sehingga dapat diketahui 1 Dzulhijah 1433 H jatuh pada Kamis Kliwon (18/10), sehingga 10 Dzulhijah jatuh pada Sabtu Wage (27/10).





Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.

Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).

Konon, perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning berasal dari Pajang.

Hingga saat ini, hitungan tersebut masih diyakini ribuan penganut Islam Aboge yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga serta daerah lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.


Share :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indo Poster 2012 | Published by Borneo Templates | Support Creating Website | Powered by Blogger.com.