Para peneliti mungkin telah menemukan spesies gajah tikus raksasa yang sebelumnya tidak diketahui. Mamalia dengan hidung panjang itu hidup di hutan terpencil Kenya.
Peneliti mengatakan telah mendapat foto binatang seukuran tikus itu, dengan kamera perangkap di hutan Boni-Dodori sepanjang pantai timur laut Kenya, saat mereka meneliti keanekaragaman hayati.
"Ini diyakini menjadi spesies raksasa baru, atau dikenal sebagai tikus gajah kesturi (Macroscelidea)," konservasionis dari Zoological Society of London dan ilmuwan Kenya Wildlife Services (KWS) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Saat sampel DNA telah dikumpulkan, kami akan melakukan analisis genetik yang diperlukan untuk menentukan apakah ini memang spesies baru tikus gajah," ujar Galen Rathbun dari Akademi Ilmu Pengetahuan California.
Hewan itu lebih mirip gajah dan bukannya tikus, meskipun ukuran kecil dan mendapatkan nama karena hidungnya yang panjang dan fleksibel untuk menggapai makanan.
Empat puluh tahun lalu hutan masih mencakup 12 persen Kenya. Tapi sekarang tinggal 1,7 persen.
Keserakahan yang tidak bertanggung jawab dan salah urus yang disalahkan mengakibatkan degradasi.