Sebuah spesies baru laba-laba yang hidup di Madagaskar diketahui sebagai pembuat jaring terpanjang di dunia, hingga 25 meter.
Laba-laba ini juga pembuat jaring bola terbesar, dan membangunnya dari biomaterial yang belum diketahui, kata para ilmuwan.
Laba-laba kulit Darwin yang merupakan spesies baru bagi ilmu pengetahuan menenun jaringnya yang besar di atas sungai yang mengalir, membentang dari tepian ke tepian.
Jaring ini sangat besar hingga dapat menangkap 30 serangga atau lebih pada saat bersamaan.
Laba-laba kulit Darwin ini ahli menenun jaring bola, desain jaring yang paling terkenal.
Tapi jaring dari laba-laba ini adalah yang terbesar hingga 2,8 meter persegi.
Jaring bola terbesar sebelumnya adalah milik laba-laba Nephila genus.
Tahun lalu spesies baru laba-laba yang menenun bola raksasa Nephila (komaci) ditemukan di Afrika dan Madagaskar yang dapat menenun jaring hingga 1 meter.
Tapi jaring itu lebih kecil bila dibandingkan dengan yang dibut laba-laba kulit Darwin.
"Mereka membangun jaring tergantung tepat di atas sungai atau badan air danau, sebuah habitat yang tidak akan didiami oleh laba-laba lain," kata Profesor Ingi Agnarsson, direktur Museum Zoologi di University of Puerto Rico, di San Juan yang mendapatkan penemuan itu dengan sejawatnya.