Kapal feri KM Bahuga Jaya tenggelam di Selat Sunda, sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Rabu dini hari tadi. Nakhoda KMP Bahuga Jaya, Sahat M Manurung, diperiksa administratur pelabuhan Banten. Kapal ferry berbendera Indonesia itu diduga ditabrak hingga tenggelam kapal kargo MT Norgas Chatinka, pada pukul 04.50 WIB, di Perairan Selat Sunda.
Kepala Administratur Pelabuhan Banten, Baptis Sugiarto mengatakan pihaknya masih memeriksa Manurung untuk mengetahui kronologis tertabraknya kapal itu. "Kami juga belum mengetahui penyebab tertabraknya kapal itu. Sebab saat ini kami sedang memeriksa nahkodanya," kata Sugiarto saat konferensi pers di Kantor ASDP Merak, Rabu (26/9/2012).
Ia mengatakan, kapal Bahuga Jaya tersebut masih layak jalan karena sebulan sebelumnya sudah melakukan docking. Kapal buatan Norwegia pada 1992 tersebut memiliki kapasitas 351 orang dan 120 unit kendaraan.
Sementara itu Kepala Cabang ASDP Merak Supriyanto mengatakan KMP Bahuga Jaya tenggelam setelah ditabrak MT Norgas Chatinka pada pukul 04.50 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Pulau Rimau Balak dengan posisi 05'52, 07 " Lintang Utara dan105'51,11" Bujur Timur kurang lebih 5,5 mil laut menjelang Pelabuhan Bakauheni.
KMP Bahuga Jaya milik PT Atosim Lampung Pelayaran berangkat dari dermaga II Pelabuhan Merak sekitar pukul 03.05 WIB, Rabu (26/9). Pihak ASDP mengaku jumlah penumpang kapal tersebut untuk penumpang pejalan kaki saat berangkat hanya 12 orang dan 78 unit kendaraan.
"Penumpang pejalan kaki hanya 12 orang, memang kebanyakan penumpang lainnya berada dalam kendaraan pribadi dan umum," kata Supriyanto.
Berdasarkan data dari pihak ASDP Merak, jumlah korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal tersebut sebanyak delapan orang, tujuh di antaranya dibawa ke Bakauheni Lampung dan satu orang dievakuasi ke Pelabuhan Merak.
Korban meninggal dunia yang berada di RS Krakatau Medika Cilegon diketahui bernama Sri Nuraini (35) asal Pamulang Tangerang. Sedangkan korban selamat yang dievakuasi ke Merak dan Lampung sebanyak 205 orang
Kepala Administratur Pelabuhan Banten, Baptis Sugiarto mengatakan pihaknya masih memeriksa Manurung untuk mengetahui kronologis tertabraknya kapal itu. "Kami juga belum mengetahui penyebab tertabraknya kapal itu. Sebab saat ini kami sedang memeriksa nahkodanya," kata Sugiarto saat konferensi pers di Kantor ASDP Merak, Rabu (26/9/2012).
Ia mengatakan, kapal Bahuga Jaya tersebut masih layak jalan karena sebulan sebelumnya sudah melakukan docking. Kapal buatan Norwegia pada 1992 tersebut memiliki kapasitas 351 orang dan 120 unit kendaraan.
Sementara itu Kepala Cabang ASDP Merak Supriyanto mengatakan KMP Bahuga Jaya tenggelam setelah ditabrak MT Norgas Chatinka pada pukul 04.50 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Pulau Rimau Balak dengan posisi 05'52, 07 " Lintang Utara dan105'51,11" Bujur Timur kurang lebih 5,5 mil laut menjelang Pelabuhan Bakauheni.
KMP Bahuga Jaya milik PT Atosim Lampung Pelayaran berangkat dari dermaga II Pelabuhan Merak sekitar pukul 03.05 WIB, Rabu (26/9). Pihak ASDP mengaku jumlah penumpang kapal tersebut untuk penumpang pejalan kaki saat berangkat hanya 12 orang dan 78 unit kendaraan.
"Penumpang pejalan kaki hanya 12 orang, memang kebanyakan penumpang lainnya berada dalam kendaraan pribadi dan umum," kata Supriyanto.
Berdasarkan data dari pihak ASDP Merak, jumlah korban meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal tersebut sebanyak delapan orang, tujuh di antaranya dibawa ke Bakauheni Lampung dan satu orang dievakuasi ke Pelabuhan Merak.
Korban meninggal dunia yang berada di RS Krakatau Medika Cilegon diketahui bernama Sri Nuraini (35) asal Pamulang Tangerang. Sedangkan korban selamat yang dievakuasi ke Merak dan Lampung sebanyak 205 orang
0 Comments
