|

95% Imunisasi Anak Efektif

Written By. Admin on 1 Juni 2011 | 23.18.00

Imunisasi adalah salah satu cara melindungi anak-anak dari penyakit, dan bertujuan menghentikan sebaran penyakit. Pada saat imunisasi yang disuntikan atau diteteskan ke mulut, vaksin mengandung sejumlah kecil organisme penyakit yang telah dilemahkan. Vaksin membantu sistem kekebalan membentuk antibodi dan segera mengenali penyakit ketika menyerang.

Biaya imunisasi jauh lebih murah dibanding pengobatan dan upaya menghentikan sebaran penyakit sebelum menjadi pandemik. Imunisasi sangat sedikit menimbulkan efek samping. Biasanya sekolah dan pusat perawatan anak menanyakan jejak rekam imunisasi sebelum menerima pendaftaran.

Jenis imunisasi utama yang direkomendasikan adalah dipteria pertusis tetanus,/i> (DPT), polio, campak rubella (MMR), cacar, hepatitis A dan B, haemaphilus influenza tipe B, vaksin pneumonia untuk anak di bawah lima tahun dan vaksin influenza yang diberikan kepada bayi di atas usia 6 bulan.
Imunisasi terjadwal sejak anak lahir hingga menginjak usia 18 bulan. Ada juga vaksin untuk anak usia 4-6 tahun, namun jarang disuntikan setelah melewati usia tersebut kecuali yang dilakukan rutin setiap tahun seperti vaksin flu atau tetanus pada orang dewasa.
Perlu diingat bahwa pada anak-anak yang mempunyai kondisi kesehatan berbeda seperti asma, kelainan jantung atau paru-paru harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan suntikan vaksin. Semua rangkaian imunisasi itu harus mengikuti jadwal dengan tepat sekalipun tengah melakukan perjalanan keliling dunia. Sebab ini berhubungan dengan pertumbuhan bayi yang terkait dengan pembentukan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa jenis vaksinasi memberikan reaksi tubuh di antaranya kemerahan, bentolan, nyeri, demam, dan tidak ada selera makan. Gatal atau nyeri setelah imunisasi MMR dan cacar air biasanya berlangsung antara 7-14 hari. Jika anak-anak menunjukkan reaksi yang tidak biasa seperti demam hingga 40 derajat Celcius atau sulit bernafas, orang tua harus segera mungkin menghubungi dokter. Namun demikian efek samping seperti itu jauh lebih aman dibanding risiko mengidap penyakit. 
 
Sejauh ini hanya dua jenis vaksinasi yang dicabut izin pemakaiannya yaitu vaksin flu babi tahun 1976 dan rotavirus tahun 1999.

Pertanyaannya kemudian sejauh mana efektifitas segala jenis imunisasi tersebut? Walaupun tidak ada jaminan 100%, dengan imunisasi sesuai jadwal terbukti berhasil menghalau berbagai penyakit tersebut hingga sekitar 85-95%,
Pada beberapa kasus yang sistem kekebalannya tidak berkembang sempurna, anak masih bisa terserang penyakit namun tidak parah bila dibandingkan tidak mendapatkan imunisasi sama sekali.

Dapatkah vaksinasi menyebabkan muncul masalah kesehatan? Sekelompok konsumen di Amerika menyuarakan kekhawatiran thimerosal, mengandung adiktif merkuri yang berfungsi membunuh bakteri. Tahun 1999, kandungan adiktif ini dihilangkan.
Share :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Indo Poster 2012 | Published by Borneo Templates | Support Creating Website | Powered by Blogger.com.